Baca | Download | Bagikan

Recent Post

    Recent Comment

    Sabtu, 23 Desember 2017

    Pengertian Pelapukan, Perkaratan, dan Pembusukan

    Baca Juga

    pENGERTIAN Pelapukan, Perkaratan, dan Pembusukan
    Pelapukan, Perkaratan, dan Pembusukan

    Pengertian Pelapukan, Perkaratan, dan Pembusukan

    Berikut pengertian pelapukan, perkaratan, dan pembusukan, berikut penjelasannya:

    1. Pelapukan

    Pengertian pelapukan adalah proses yang berhubungan dengan penghancuran bahan, baik berasal dari makhluk hidup maupun makhluk tak hidup. Waktu yang diperlukan untuk proses pelapukan sangat lama.
    Pelapukan dibedakan menjadi pelapukan biologis dan pelapukan mekanis.
    • Pelapukan biologis, disebabkan oleh aktifitas organisme, yaitu jamur dan jasad renik lainnya. Contohnya kayu yang pada awalnya keras, lama lama akan menjadi hancur dimakan rayap.
    • Pelapukan mekanis, disebabkan oleh suhu, tekanan, angin, dan air. Contohnya adalah pelapukan batu karena air, perubahan suhu, dan tekanan.
      Terdapat dua faktor yang mengakibatkan batuan menjadi lapuk, yaitu faktor makhluk hidup dan alam. Pelapukan batuan karena faktor makhluk hidup dinamakan pelapukan biologi, sedangkan pelapukan karena faktor alam dinamakan pelapukan fisika.

      a.  Pelapukan biologi
      Pelapukan biologi dapat terjadi jika suatu batuan ditumbuhi oleh pohon atau lumut. Peristiwa ini dapat Anda temukan di daerah-daerah yang lembap. Pohon dan lumut bisa hidup pada batuan karena di situ ada sedikit tanah dan air. Setelah berlangsung beberapa lama, pohon bertambah besar. Akar-akarnya mencengkeram makin kuat sehingga mampu memecahkan batuan. Kejadian serupa ini, terjadi di trotoar yang ditanami pohon-pohonan. Sewaktu pohon-pohonan masih kecil, belum timbul masalah. Namun, setelah pohon-pohonan bertambah besar, akarnya bertambah kuat dan menjalar ke mana-mana. Akibatnya, trotoar itu lama-kelamaan retak dan menjadi hancur.

    2. Perkaratan

    Logam, terutama besi dan baja, akan mengalami perkaratan jikaterkena air dan udara. Berarti, air dan udara dapat mengubah keadaan logam. Sepotong kawat yang terkena hujan atau embun, lama-kelamaan akan berkarat. Demikian pula atap rumah yang terbuat dari lembaran seng. Lama-kelamaan atap itu berkarat dan bahkan bisa timbul kebocoran di mana-mana. Kaleng yang dibiarkan tergeletak di halaman atau di kebun juga berkarat. Kawat, seng, dan kaleng merupakan benda-benda yang terbuat dari logam dan mudah berkarat.
    Gejala perkaratan bisa sangat merugikan. Perkaratan tidak hanya terjadi pada barang murah seperti paku dan pisau. Barang yang mahal sekalipun tidak luput dari masalah perkaratan. Perkaratan bisa terjadi pada sepeda motor, mobil, dan kapal laut. Sepeda motor dan mobil senantiasa terkena air, baik ketika dicuci maupun ketika terjadi hujan. Apalagi pada musim hujan di mana air bercampur dengan lumpur sehingga bisa membuat bagian-bagian mobil cepat berkarat. Pada kapal laut lebih parah lagi. Bagian bawah kapal laut selalu terendam air laut, sedangkan bagian atasnya seringkali terkena percikan air laut. Air tersebut tidak pernah kering, meskipun terkena sinar matahari. Adanya interaksi antara air laut dan udara dengan badan kapal menyebabkan badan kapal menjadi cepat berkarat.

    3. Pembusukan

    Dalam kehidupan sehari-hari, pembusukan merupakan gejala yang sering kita alami. Pembusukan terjadi pada bahan makanan, seperti nasi, ikan, buah-buahan, dan sayuran. Bahan-bahan ini  mudah membusuk bila dibiarkan di tempat terbuka. Perhatikan sepiring nasi yang diletakkan di atas meja! Apa yang terjadi dengan nasi tersebut keesokan harinya? Tentu nasi akan membusuk. Baunya tidak lagi harum mewangi, melainkan terasa agak asam. Ikan juga mudah membusuk. Ikan yang masih segar pada pagi hari mulai membusuk siang hari atau sore hari. Ikan yang masih segar terasa kenyal. Lama-lama ikan mulai lembek yang menandakan ikan sudah tidak segar lagi. Bila terus dibiarkan maka esok hari ikan sudah membusuk. Baunya menusuk hidung. Akibatnya, ikan dikerubuti oleh lalat.
    Buah-buahan pun sering mengalami pembusukan. Buah-buahan yang sudah matang akan membusuk bila tidak segera dimakan. Apalagi bila buah-buahan itu sudah dibelah, proses pembusukan bisa berlangsung lebih cepat. Kamu dapat membuktikan hal itu dengan meletakkan buah pisang di atas meja. Bandingkan antara buah pisang yang telah dibuka kulitnya dengan buah pisang yang kulitnya masih tertutup! Manakah yang lebih cepat membusuk?

    Bahan makanan dapat mengalami pembusukan oleh kuman yang berupa jamur dan bakteri. Jamur dan bakteri dapat Anda lihat pada roti atau biskuit yang disimpan di udara terbuka selama beberapa hari. Jamur dan bakteri terdapat pada tempat yang lembap, misalnya pada nasi yang sedikit berair dan pakaian yang agak basah. Jamur dan bakteri juga berkembang pada makanan yang sudah kedaluwarsa. Jamur dan bakteri yang tumbuh pada makanan sangat berbahaya karena dapat menimbulkan keracunan makanan. Keracunan makanan antara lain ditandai dengan kepala pusing, mual-mual dan muntah-muntah.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar