Baca Juga
Makalah Pengaruh Pola Makan dan Gaya Hidup Terhadap Stroke |
MAKALAH PENGARUH POLA MAKAN DAN GAYA
HIDUP
TERHADAP STROKE
DAFTAR
ISI Makalah Pengaruh Pola Makan dan Gaya Hidup Terhadap Stroke
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................
A.
Latar Belakang ..............................................................................................
B.
Rumusan Masalah .........................................................................................
C.
Tujuan ............................................................................................................
D.
Manfaat .........................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................................
A.
Stroke ............................................................................................................
a. Definisi
Stroke
b.
Penyebab Stroke.......................................................................................
c.
Gejala-gejala Stroke.................................................................................
d.
Pencegahan Stroke...................................................................................
e.
Pengobatan Stroke...................................................................................
B.
Pola Makan ....................................................................................................
a.
Makanan yang dihindari...........................................................................
b.
Makanan yang dianjurkan........................................................................
C.
Gaya Hidup ...................................................................................................
BAB III PENUTUP .........................................................................................................
A.
Simpulan .......................................................................................................
B.
Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
BAB IPENDAHULUAN Makalah Pengaruh Pola Makan dan Gaya Hidup Terhadap Stroke
A. Latar
Belakang Makalah Pengaruh Pola Makan dan Gaya Hidup Terhadap Stroke
Stroke merupakan
penyakit mematikan ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di
Eropa. Penyakit ini banyak menyerang orang lanjut usia karena gaya hidup yang
tidak sehat pada usia mudanya. Gaya hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi
makanan cepat saji yang mengandung banyak kolesterol, sedikit olahraga, kurang
istirahat, dan lainnya. Bila penderita dapat diselamatkan, biasanya penderita
mengalami kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau
kemampuan bicara. Hal ini terjadi karena ada penyumbatan dan kerusakkan di
pembuluh darah yang menuju ke otak.
Penderita penyakit
stroke setiap tahunnya bertambah, karena kebiasaan hidup yang tidak sehat,
kebiasaan ini menyebabkan rusakkan sistem di tubuh. Stroke terjadi karena
cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli.
Emboli bisa berupa kolesterol atau
udara. Emoli berupa kolesterol
disebabkan pola makan sehari-hari yan tidak sehat, sedangkan emboli udara disebabkan kurang aktivitas
olahraga. Jika tidak ada upaya pencegahan resiko stroke, maka resiko penderita
stroke di dunia akan meningkat.
B. Rumusan Masalah Makalah Pengaruh Pola Makan dan Gaya Hidup Terhadap Stroke
BAB IIPEMBAHASAN Makalah Pengaruh Pola Makan dan Gaya Hidup Terhadap Stroke
A.
Definisi Stroke
Stroke adalah suatu penyakit defisit
neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi
secara mendadak dan menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah otak
yang terganggu. Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius
karena ditandai dengan tingginya morbiditas dan mortalitasnya. Selain itu,
tampak adanya kecendrungan peningkatan insidennya (Bustan, 2007).
Batasan yang dikemukakan oleh WHO
Task Force in Stroke and Other Cerebrovascular Disease tahun 1998, stroke
secara klinis adalah disfungsi nerologis akut yang disebabkan oleh gangguan
pembuluh darah dan timbul secara mendadak (dalam beberapa detik) atau cepat
(dalam beberapa jam) dengan gejala-gejala dan tanda-tanda yang sesuai dengan fokal otak yang terganggu.
B.
Klasifikasi Stroke
Stroke
dibedakan menjadi dua yaitu, stroke iskemik dan stroke hemoragik.
a.
Stroke Iskemik
Iskemia disebabkan oleh adanya
penyumbatan aliran darah otak oleh thrombus atau embolus. Trombus umumnya
terjadi akibat aliran darah ke otak terhenti oleh artheriosklerosis( penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh
darah) atau bekuan darah yang menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Penyumbatan
bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak.
Emboli disebabkan oleh embolus yang
berjalan menuju arteri serebral melalui arteri karotis. Terjadinya blok pada
arteri tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-tiba berkembang cepat dan terjadi
gangguan neurologist fokal. Perdarahan otak dapat ddisebabkan oleh pecahnya
dinding pembuluh darah oleh emboli. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria
karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang
dari lengkung aorta jantung. Stroke Iskemik terbagi lagi menjadi 3 yaitu:
1.
Stroke Trombotik:
proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
2.
Stroke Embolik:
Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
3.
Hipoperfusion Sistemik:
Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut
jantung.
b.
Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik disebabkan oleh pembuluh
darah otak yang pecah menyebabkan darah mengalir ke substansi atau ruangan
subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen intracranial yang seharusnya. Sehingga
proses transmisi sinyal listrik dari otak ke bagian tubuh lainnya tidak
berjalan. Darah yang mengalir ke substansi otak atau ruang subarachnoid dapat
menyebabkan edema, spasme pembuluh darah otak dan penekanan pada daerah
tersebut menimbulkan aliran darah berkurang atau tidak ada sehingga terjadi
nekrosis jaringan otak.
C.
Patogenesis Stroke
Hemoragic
Disebut
stroke hemorrhagic stroke karena ditemukan adanya darah di dalam otak yang
dalam keadaan normalnya tidak ada. Yang menjadi masalah pada pasien dengan
penyakit ini adalah ditemukannya darah di dalam otak yang berasal dari pembuluh
darah otak yang pecah.
TAHAP
AWAL
Pada
tahap ini, pembuluh darah baru saja pecah, dan darah baru saja mengucur deras
keluar dari dalam pembuluh darah. Penyebab pecahnya pembuluh darah :
1.
Karena tekanan darah
yang terlalu tinggi sehingga dinding pembuluh darah tidak bisa menahannya atau
2.
Karena aktifitas yang
terlalu berat sehingga tekanan darah di otak menjadi meningkat dan akhirnya
dinding pembuluh darah yang telah rapuh tidak bisa menahannya dan
3.
Kombinasi dari
keduanya.
Gejala
yang dirasakan oleh penderitanya hanyalah rasa pusing biasa dan merasa
kepalanya sangat berat saja dan kadang tidak menimbulkan gejala sama sekali.
TAHAP
SELANJUTNYA
Lama-kelamaan akhirnya darah yang mengisi otak
ini semakin banyak. Sebagai akibat dengan adanya cairan baru di dalam kepala,
maka volume cairan di dalam darah secara langsung akan meningkat begitu pula
tekanan di dalam otak. Bagaimana gejala pada pasien? Pada tahap ini, pasien
bisa saja merasakan sakit kepala hebat, disertai muntah terus menerus dan
kepala serasa berputar. Pada tahap ini biasanya pasien dan keluarga akan segera
mencari pertolongan.
TAHAP
SELANJUTNYA
Akhirnya
darah yang masih saja mengalir itu mulai menekan bagian-bagian otak, dan gejala
yang ditimbulkan tergantung dari tempat perdarahan tersebut. Jika yang tertekan
oleh otak adalah area motorik otak kanan, maka pasien akan menderita kelumpuhan
tangan dan kaki sebelah kiri, begitu pula sebaliknya, jika bagian otak yang
tertekan adalah area motorik otak kiri, maka pasien akan menderita kelumpuhan
tangan dan kaki sebelah kanan. Jika perdarahan tersebut terjadi di dekat pusat
kesadaran maka pasien tersebut dapat mengalami penurunan kesadaran.
TAHAP
SELANJUTNYA
Tahap
yang paling akhir jika perdarahan tidak atau gagal ditangani, maka darah akan
semakin banyak dan akibatnya bisa menekan pusat kesadaran dan pusat pernafasan
sehingga pasien mengalami henti nafas, dan jika ini terjadi, maka kemungkinan
terburuk adalah kematian bagi pasien tersebut.
D.
Gejala-gejala Stroke
Gejala stroke yang muncul
tergantung bagian otak mana yang terganggu. Otak manusia terdiri atas otak
besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan batang otak. Otak besar
terdiri atas bagian besar yang disebut hemisfer, yaitu hemisfer kanan dan
hemisfer kiri. Fungsi bagian tubuh
sebelah kanan di kendalikan oleh hemisfer
kiri dan fungsi bagian tubuh sebelah
kiri dikendalikan oleh hemisfer
kanan. Otak memiliki lobus-lobus yang memiliki fungsi masing-masing,
diantaranya:
1.
Otak Lobus frontal
Mengendalikan gerakan, pengambilan, keputusan, dan
pembauan.
2.
Lobus temporal
Mengendalikan pendengaran, memori, dan emosi
3.
Lobus pariental
Mengendalikan rasa kulit dan bahasa
4.
Lobus occipital
Mengendalikan pengelihatan
5.
Lobus cerebellum
Mengendalikan keseimbangan dan koordinasi
6.
Batang Otak
Mengendalikan menelan, bernafas dan
fungsi vital
Stroke yang menyerang otak bagian
kanan akan mengakibatkan gangguan pada proses membaca, berhitung, berbicara dan
berpikir logis. Sedangkan stroke yang menyerang otak bagian kiri akan
mengakibatkan gangguan pada proses bermusik, berimajinasi, berkesenian,
orientasi, dan ilmu ruang. Stroke yang menyerang otak dapat mengganggu fungsi
sistem saraf, sehingga anggota tubuh tidak merespon sinyal listrik dari saraf
pusat. Hal ini menyebabkan berbagai gejala-gejala diantaranya:
1.
Kelumpuhan anggota
gerak
Kelemahan anggota gerak merupakan
gejala umum yang dijumpai pada srtoke. Bila seseorang tiba-tiba merasakan kehilangan kekuatan pada salah satu
lengan atau tungkai berpikirlah ini sebagai gejala stroke. Kelemahan biasanya
sesisi, kanan atau kiri. Gangguan peredaran darah otak di sebelah kanan akan
menyebabkan kelemahan anggota gerak bagian kiri. Sebaliknya, gangguan peredaran
darah di sebelah kiri menyebabkan kelemahan anggota gerak bagian kanan.
2.
Wajah perot
Wajah perot juga gejala umum yang
sering timbul pada penderita stroke. Wajah perot pada penderita stroke terjadi
akibat gangguan pada saraf nomor tujuh di sentral. Cara mudah untuk melihat
wajah perot adalah meminta pasien untuk tersenyum atau menunjukkan giginya.
Curigailah wajah perot mendadak sampai tebukti bukan gejala stroke.
3.
Gangguan bicara
Gangguan stroke dapat pula menunjukkan
bicara tidak jelas (pelo) atau tidak
dapat bicara (afasia). Hal ini
terjadi akibat kelumpuhan saraf nomor duabelas atau lobus fronto-temporal di
otak. Untuk memeriksanya mintalah pasien menjulurkan lidah, dalam keadaan
normal lidah menjulur lurus.
4.
Gangguan
keseimbangan / Vertigo
Pusing berputar dapat disertai gejala
mual/muntah maupun tidak. Gangguan pada
sistem keseimbangan di otak kecil (cerebellum)
akan menimbulkan gejala pusing berputar. Gejala pusing berputar dapat juga
disertai gejala lain misalnya pelo dan gangguan koordinasi.
5.
Nyeri kepala
Nyeri kepala yang diakibatakan stroke
biasanya terjadi bersifat mendadak, intensitas yang berat, dan disertai gangguan saraf lainnya.
6.
Penurunan kesadaran
Kesadaran di otak dipengaruhi oleh
ARAS (Assending Reticular Activating System). Sistem ini
membuat seseorang terjaga. Pada kasus stroke yang langsung menyerang sistem
kesadaran atau mendesak pusat sistem kesadaran dapat dijumpai penurunan
kesadaran.
7.
Mendadak seluruh badan
lemas dan terkulai tanpa hilang kesadaran
(drop attack) atau disertai
hilang kesadaran sejenak (sinkop)
8.
Gangguan pengelihatan
(mata kabur) pada satu atau dua mata
9.
Gangguan daya ingat
atau memori baru (amnesia)
10.
Gangguan orientasi
tempat, waktu, dan orang
11.
Gangguan menelan cairan
atau makanan padat (disfagia)
Berdasarkan
lokasinya ditubuh gejala stroke dibagi menjadi tiga, diantaranya:
1.
Bagian sistem saraf
pusat, yaitu kelemahan otot (hemiplegia),
kaku dan menurunnya fungsi sensori
2.
Batang otak, terdapat
12 saraf kranial. Gejalanya yaitu, lidah melemah; kemampuan membau, mengecap,
mendengar, melihat secara keseluruhan menjadi menurun; serta kemampuan refleks,
ekspresi wajah, pernapasan, dan detak jantung menjadi terganggu
3.
Cerebral
cortex yaitu tidak bisa berbicara (afasia), kehilangan kemampuan untuk melakukan gerakkan-gerakan yang bertujuan (apraksia), daya ingat menurun, kegagalan melaksanakan
sebuah fungsi sebagian badan (hemiparese),
dan kebingungan
E.
Pencegahan Stroke
Upaya
untuk menghindari stroke dimulai dengan memperbaiki gaya hidup dan
mengendalikan faktor resiko sehingga dapat mengurangi peluang terkena penyakit
stroke. Berikut upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stroke.
1.
Mengontrol berat badan
dan kolesterol
Makanan
yang banyak mengandung kolesterol dapat menyebabkan kolesterol menumpuk di
dinding pembuluh darah yang disebut artheriosklerosis.
2.
Mengendalikan faktor
resiko penyakit
Pengendalian
resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes dan kolesterol. Hipertensi dan
jantung koroner merupakan resiko utama stroke. Penyakit diabetes juga
meningkatkan 1,5-4 kali resiko stroke.
3.
Diet rendah lemak dan
garam
Faktor
resiko utama stroke adalah hipertensi dan hiperkolesterol.
Oleh karena itu diet rendah lemak dan garam dapat mengurangi resiko kolesterol.
4.
Berolahraga dan
aktivitas fisik
Olahraga
dapat membantu mengurangi berat badan, mengendalikan kolesterol dan menurunkan
tekanan darah yang menjadi faktor stroke.
5.
Tidak merokok
Nikotin
dalam rokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang sehingga
meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri dan pembekuan darah yang memicu penyakit
jantung dan stroke.
6.
Tidak minum alkohol
Alkohol
dapat menaikkan tekanan darah dan memperlemah jantung, mengentalkan darah, dan
menyebabkan kejang arteri.
7.
Berhenti memakai
obat-obatan terlarang (NARKOBA)
Pemakai
obat-obat terlarang seperti heroin, kokain dan amfetamin meningkatkan resiko
stroke tujuh kali dibandingkan narkoba lainnya.
F.
Pengobatan Stroke
Saat mengalami serangan stroke,
segera melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pembekuan darah atau
darah yang tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah. Penelitian
terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau
dipulihkan jika RTPA (Recombinat Tissue Plasminogen Activaror) atau steptokinase yang berfungsi
menghancurkan bekuan darah diberikan tiga jam setelah muncul serangan stroke.
Antikoagulan (seperti heparin)
diberikan pada penderita stroke in
evolution. Namun, antokoagulan tidak diberikan pada penderita pendarahan di
otak karena akan menambah resiko terjadinya pendarahan di otak. Berikut ini beberapa jenis terapi medis yang
dapat diberikan pada penderita stroke.
1. Fisioterapi
Fisioterapi dapat
membantu memulihkan kekuatan otot-otot serta mengajarkan bagaimana bergerak
yang aman dan nyaman dengan keterbatasan
akibat kelemahan gerak otot.
2. Terapi
Okupasi
Terapi okupasi membantu
penderita untuk dapat melakukan makan minum dan mengganti baju sendiri.
3. Terapi
bicara
Terapi ini bertujuan
membantu pasien dapat mengunyah, berbicara dan mengerti kata.
A.
Pola Makan
Pola
makanan sehat berarti menjaga kualitas dan kuantitas makanan. Masuk dalam
katagori makanan sehat yakni buah dan
sayuran, whole grain (bulir utuh),
minyak sayur, ikan, unggas, dan kacang-kacangan. “sebaiknya, kurangi daging
merah, minuman yang mengandung gula, dan makanan olahan yang biasanya berkadar
gula dan karbohidrat tinggi” kata Kepada Departemen Nutrisi dan Sekolah
Kesehatan Masyarakat Universitas Harverd Walter Willett (Laksmi, 2013).
Salah
satu penyebab stroke adalah pola makan yang tidak sehat. Makanan cepat saji
yang mengandung banyak kolesterol dan bahan kimia merupakan salah satu penyebab
stroke. Bagi penderita stroke banyak makanan yang dilarang untuk dikonsumsi.
Makanan yang biasa dikonsumsi mengandung kadar kolesterol jahat dapat
menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah lebih cepat dibandingkan seseorang
yang mengontrol makanan yang mengandung
kolesterol jahat. Jika kolesterol jahat mengendap di dalam pembuluh darah maka
aliran darah akan terhambat hingga menyebabkan pembuluh darah pecah. Adapun
makan yang harus dihindari dan dapat dikonsumsi antara lain :
a.
Makanan yang dihindari
1.
Jenis makanan dan
minuman yang mengandung garam yang tinggi
2.
Jenis makanan dan
minuman yang mengandung kadar gula yang tinggi seperti minuman bersoda
3.
Makanan yang digoreng
dan dipanggang seperti muffin, donat, kerupuk dll
4.
Daging merah dan daging
olahan seperti hotdogs, sandwich, daging asap, sosis dll
5.
Makanan cepat saji
seperti, mie instan, ikan kaleng dll
6.
Alkohol
b.
Makanan yang dianjurkan
1.
Buah-buahan seperti
jeruk, jambu biji, apel, kesemek, pepaya dan alpokat .
2.
Sayur-sayuran seperti
tomat, wortel, kacang hijau, dan kacang kedelai.
Untuk
memudahkan memilih produk makanan sehat, bisa dilihat daftar kandungan yang ada
pada setiap kemasan. Patokannya adalah tubuh lebih kurang membutuhkan 25 gram
serat setiap hari untuk melancarkan metabolisme. Serat juga membantu menurunkan
kadar kolesterol, resiko stroke, resiko diabetes dan penyerapan karbohidrat.
Sumber serat yang baik adalah buah dan sayuran selain segar tidak ada efek
sampingnya.
B.
Gaya Hidup
Profesor Graeme Hankey, kepala unit stroke di
Royal Perth Hospital menuturkan stres kronis yang dialami seseorang bisa
menjadi faktor risiko untuk stroke, meskipun hubungan ini tidak terlalu kuat.
Dalam studi yang dilakukan Profesor Craig
Anderson dari The George Institute for Global Health mengungkapkan stres tidak
berhubungan langsung dengan stroke. Tapi ada kemungkinan memperburuk gejala
yang ada serta menjadi faktor risiko untuk stroke. Pada penelitian interstroke yang melibatkan 6.000 orang
dari 22 negara diketahui stres diidentifikasi sebagai salah satu dari 10 faktor
risiko terhadap stroke yang dapat dimodifikasi.
"Interstroke
dan studi lainnya menemukan stres kronis merupakan faktor risiko, tapi
tampaknya tidak menjadi salah satu faktor yang kuat," ujar Profesor Hankey
Profesor Hankey menuturkan ada penjelasan biologis mengenai hubungan stres dan
stroke. Stres kronis membuat tubuh mengalami tekanan darah tinggi yang dapat
memicu kerusakan dinding pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit
salah satunya stroke iskemik. Sedangkan pada stres akut diketahui mempengaruhi
trombosit dalam darah yang meningkatkan proses pembekuan dan menyebabkan
penyumbatan arteri di atau dekat otak. Hal ini karena trombosit diaktifkan oleh
hormon adrenalin.Hal lain yang bisa
mempengaruhi adalah bagaimana cara orang mengatasi stresnya. Jika ia
menggunakan rokok dan alkohol untuk mengelola stres maka kondisi ini
berkontribusi besar terhadap tekanan darah tinggi yang dapat memicu stroke.
"Saat stres orang bisa merokok dan minum
lebih banyak, serta tidak tidur dengan baik. Semua hal ini mempengaruhi
fisiologis dan menempatkan diri pada risiko masalah jantung serta stroke,"
ungkapnya ( Pogson, 2012).
Namun beberapa perubahan gaya hidup yang bisa
mengurangi risiko stroke juga dapat menurunkan stres, seperti tidak merokok,
rutin periksa darah dan kolesterol, mengonsumsi diet seimbang dan berolahraga
secara teratur. Berikut kebiasaan hidup yang dapat menyebabkan terkana stroke:
1.
Gaya hidup tidak sehat
Gaya
hidup tidak sehat seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi kolesterol,
kurang aktivitas fisik, dan kurang olahraga, meningkatkan resiko terkena
penyakit stroke. Hal ini menyebabkan resiko penyakit obesitas, kolesterol,
hipertensi. Penyakit tersebut salah satu pemicu terjadinya stroke
2.
Merokok
Merokok meningkatkan risiko terkena stroke
empat kali lipat. Hal ini berlaku bagi semua jenis rokok dan untuk semua tipe
stroke, terutama perdarahan subaraknoid
dan stroke iskemik. Merokok menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri di
seluruh tubuh (termasuk yang ada di otak, jantung dan tungkai), sehingga
merokok mendorong terjadinya aterosklerosis,
mengurangi aliran darah dan menyebabkan darah mudah menggumpal. Merokok juga
meningkatkan pembentukan dan pertumbuhan aneurisma
intrakranium.
3.
Stres
Stres
dapat menyebabkan hati memproduksi radikal bebas lebih banyak dan
memengaruhi sistem imunitas tubuh secara
umum hingga mengganggu fungsi hormonal. Stres yang berujung pada depresi dapat
menjadi salah satu faktor terjadinya stroke.
4.
Konsumsi alkohol dan
obat-obat terlarang
Obat-obatan
misalnya kokain dan amfetamin juga
bisa memperempit pembuluh darah di otak
dan menyebabkan stroke.
5.
Mendengkur
Menurut
penelitian, kebiasaan mendengkur dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu
terjadinya stroke. Banyak mendengkur menjadi salah satu faktor stroke karena
suplai oksigen ke otak menurun.
Salah
satu cara pencegahan penyakit stroke dengan perbaikan gaya hidup yaitu dengan
melakukan aktivitas fisik. Manfaat yang diperoleh dari latihan fisik teratur
antara lain pengendalian kadar kolesterol total, LDL (kolesterol buruk) dan
trigliserida dalam darah menurun, sedangkan HDL (kolesterol baik) meningkat.
Kenneth
H. Cooper, M.D., M. P. H, pendiri dan Chairman Cooper Aerobics Center. Cooper
adalah orang yang pertama kali mencetuskan istilah aerobics. Kata aerobics
berarti dengan udara atau oksigen. Dalam kaitan olahraga, aerobik dalam bahasa
Indonesia adalah segala jenis olahraga yang menggunakan udara dalam jangka
waktu tertentu, mengoptimalkan kemampuan jantung dalam memasok darah berisi
oksigen ke seluruh jaringan dan sel-sel di seluruh tubuh. Cooper memberi banyak
ragam latihan aerobik. Mulai dari berjalan kaki, berlari, bersepeda, berenang,
lompat tali, bermain ski, treadmill,
bermain tenis, bulutangkis, bola voli, sepakbola, dsb (Intisari, 2011).
Dengan meningkatkan aktivitas fisik dapat
mengurangi resiko berbagai penyakit termasuk stroke dan menjaga kebugaran
tubuh.
BAB V
PENUTUP Makalah Pengaruh Pola Makan dan Gaya Hidup Terhadap Stroke
A.
Simpulan
B.
Saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar