Baca Juga
studi sanitasi hygiene rumah sakit
Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pengawasan terhadap faktor lingkungan yang mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Sanitasi rumah sakit adalah upaya pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan fisik, kimiawi, biologis dan sosial yang mungkin menimbulkan atau mengakibatkan pengaruh buruk terhadap pengawasan petugas, pasien, pengunjung maupun masyarakat disekitar Rumah Sakit.
Perbaikan disemua aspek pelayanan kesehatan baik yang mencakup aspek promotif, prefentif, kuratif, maupun rehabilitatif semakin ditingkatkan dan dikembangkan dengan mengoptimalkan partisipasi aktif semua sektor termasuk dari masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai upaya mewujudkan hakekat pembangunan nasional dalam menciptakan manusia Indonesia yang sehat, cerdas dan produktif serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sanitsi lingkungan mendapat perhatian dalam pengejawatannya dilapangan yang pada hakekatnya keadaan lingkungan yang optimal membawa pengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan lingkungan yang optimal pula. Hal ini dipertegas dalam Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 Pasal 22, bahwa kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum di lingkungan lainnya, dimana setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib untuk menciptakan, memelihara dan meningkatkan lingkungan yang sehat.
Rumah sakit adalah salah satu tempat yang melayani kepentingan orang banyak, utamanya dalam hal pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien (penderita penyakit), dimana fasilitas serta sarana dan prasarana haruslah tersedia untuk mengakomodir berbagai keperluan masyarakat secara umum.
Sanitasi Rumah Sakit / RS
Kerjasama World Health Organization (WHO) dengan Departemen Kesehatan (Depkes RI), menemukan bahwa limbah rumah sakit telah mencapai 23,3%. Berdasarkan kajian terhadap 100 rumah sakit di Jawa dan Bali, menunjukkan bahwa rata-rata produksi sampah sebesar 3,2 Kg per tempat tidur per harinya. Diperkirakan secara nasional, produksi sampah rumah sakit sebesar 376.089 ton per hari, dimana produksi sampah yang berupa limbah domestik sebesar 76,8% dan berupa limbah infeksius sebesar 23,2%. Selain itu, limbah yang dihasilkan rumah sakit yang berupa limbah cair sebesar 416,8 liter per tempat tidur per hari. Secara nasional, produksi air limbah sebesar 48.985,70 ton perhari. (Profil Depkes RI, 2008).
Rumah sakit memproduksi limbah dalam jumlah besar, dimana dari gambaran diatas dapat dibayangkan betapa besar potensi rumah sakit untuk mencemari lingkungan serta menularkan penyakit pada manusia. Di negara-negar maju, seperti Amerika produksi limbah diperkirakan sekitar 0,5 – 0,6 Kg per tempat tidur rumah sakit per hari. Untuk itu, pembuangan limbah yang jumlahnya cukup besar ini dapat dilakukan dengan memilih/mensortir limbah dalam beberapa kelompok berdsaarkan sumbernya atau berdasarkan tingkat resiko tinggi dan lain sebagainya.
Limbah-limbah yang dihasilkan rumah sakit haruslah ditangani dengan baik, mulai dari pengumpulan, pengakutan, sampai pada pembuangan nantinya, agar tidak membawa dampak buruk bagi lingkungan. Tercatat dalam profil (2008) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, bahwa Tempat Sampah Semantara (TPS) yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 34,5%, kondisi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan lingkungan sekitar 78,15% dan yang tidak sebesar 21,85%.
Hasil assessment oleh Depkes RI tahun 2008, diketahui bahwa 49% dari 1.176 rumah sakit (526 rumah sakit pemerintah dan 652 rumah sakit swasta) di 30 provinsi, tercatat baru 648 rumah sakit yang memiliki incinator dan 36% memiliki IDAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dengan kindisi sebagian diantaranya tidak berfungsi,(http://www.pdpersi.co.id, diakses tanggal 24/12/2015). Tentunya hal ini merupakan ketakutan banyak pihak utamanya masyarakat pada umumnya yang berada di sekitar rumah sakit, jikalau limbah-limbah rumah sakit utamanya limbah medik tidak ditangani dengan baik.
studi sanitasi hygiene rumah sakit
studi sanitasi hygiene rumah sakit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar