Baca Juga
Laporan Pendahuluan Kejang Demam Pada Anak
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 380 C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. (Arif Mansjoer. 2000)
Kejang Demam
(KD) adalah kejang yang terjadi pada suhu badan yang tinggi. Suhu badan yang
tinggi ini disebabkan oleh kelainan ekstrakranial. (Livingston, 1954)
Kejang demam
adalah terbebasnya sekelompok neuron secara tiba-tiba yang mengakibatkan suatu
kerusakan kesadaran, gerak, sensasi atau memori yang bersifat sementara (Hudak
and Gallo,1996).
LP Kejang Demam
Kejang demam
adalah bangkitan kejang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas
38° c) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Kejang demam sering
juga disebut kejang demam tonik-klonik, sangat sering dijumpai pada anak-anak
usia di bawah 5 tahun. Kejang ini disebabkan oleh adanya suatu awitan
hypertermia yang timbul mendadak pada infeksi bakteri atau virus. (Sylvia A.
Price, Latraine M. Wikson, 1995).
Kejang demam
adalah kejang yang terjadi pada saat seorang bayi atau anak mengalami demam
tanpa infeksi sistem saraf pusat (1,2). Hal ini dapat terjadi pada 2-5 %
populasi anak. Umumnya kejang demam ini terjadi pada usia 6 bulan – 5 tahun dan
jarang sekali terjadi untuk pertama kalinya pada usia <> 3 tahun. (Nurul
Itqiyah, 2008)
Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan kejang demam adalah bangkitan kejang yang
terjadi karena peningkatan suhu tubuh yang sering di jumpai pada usia anak
dibawah lima tahun.
Kejang demam merupakan
kelainan neurologis akut yang paling sering dijumpai pada anak. Bangkitan
kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38oC)
yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Penyebab demam terbanyak adalah
infeksi saluran pernapasan bagian atas disusul infeksi saluran pencernaan.
(Ngastiyah, 1997; 229).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar